Rabu, 19 Desember 2018

Titik Rendah

         Hari ini tanggal 20. Aku ingin menulis soal titik rendah, dimana titik rendah bisa mengubah seseorang menjadi monster atau bahkan tetap jadi malaikat. Aku paham mengapa semua orang mempunyai titik rendah dalam hidupnya, karena kehidupan tidak selamanya berjalan lurus sesuai kemauan, tapi yang aku percayai cuman satu, karena titik rendahlah orang bijak bisa belajar untuk menentukan arah hidupnya menjadi lebih baik.

         Berbicara soal titik rendah. Pagi ini, aku ingin menceritakan bagaimana rasanya berada di titik rendah kehidupan. Rasanya nggak enak jelas sekali. Apalagi ketika kamu terjatuh, tapi nggak ada siapapun di sebelahmu dan menggengammu sambil berkata, "Tak apa, kamu kuat kok. Ada kita, di sini yang siap mendengarkanmu." atau, "Tak apa, kamu sudah melakukan hal yang terbaik sebisamu."
Kehidupan itu unik kawan. Dengan adanya titik rendah kita benar-benar bisa melindungi diri kita sendiri, tapi aku sarankan jangan sampai hatimu keras dan tidak peduli dengan orang lain. Intinya perbanyak bersyukur karena kamu sudah mendapatkan titik terendahmu dan ingat kalau kita nggak hidup sendirian.

        Kedengarannya gampang ya aku menyuruh kalian untuk tidak menjadi keras hati dan bersyukur. Aku tahu itu nggak gampang, karena setiap orang punya caranya sendiri untuk tidak sakit kedua kalinya, itu pilihan kalian. Jangan karena hal yang membuatmu jatuh, kalian menjadi mati rasa, apalagi setelah kalian mempunyai pasangan. Apakah seterusnya akan seperti itu? Ingat kawan, kalian nggak hidup sendirian. Coba berpikir untuk mencairkan sedikit perasaanmu, paksakan namun perlahan. Pasti diantara kalian akan bilang, "sesuatu yang dipaksakan itu nggak baik." Hahaha, dengarkan aku, nggak semua yang dipaksakan itu nggak baik. Example like Ibadah kepada Tuhan YME, jika tidak dipaksakan, apakah kamu yakin akan beribadah?

      Aku pernah juga punya titik terendah hingga depresi 3 tahun yang lalu tepatnya. Saat memilih seseorang yang salah dan mulai mencintai orang yang salah. Mungkin diantara kalian akan bilang, "Lebay lo, Ren kayak gitu aja sampai depresi." come on namanya mental turun siapa yang tahu sih? sampai sekarang aja aku masih suka lemes sendiri kalau ingat kejadiannya, ingat kata-kata yang diucapkan, mendengar hal-hal yang mirip, bahkan melihat orang yang mirip seseorang itu aja kadang aku lemes. Tapi, setidaknya dengan kejadian itu aku bisa melindungi diri aku untuk nggak dimanfaatkan lagi dengan mengatas namakan cinta.

      Awalnya aku memilih jalan hidup yang menurutku nggak bagus untuk diriku sendiri dan orang sekitarku. Setelah aku berpikir lagi, aku harus berubah dan nggak boleh lemah, serta nggak boleh berkeras hati dengan memilih jalan itu. Aku juga harus memikirkan orang lain disekitarku, karena kita hidup nggak sendirian. Hidup untuk dibagi kepada orang yang kalian percayai, jadi mulai sekarang ayo berusaha lunakan hatimu, sepertiku yang sudah melunak. 

     Untuk kalian yang udah keras hatinya, dingin, dan nggak peduli. Aku yakin, di hati kecilmu pasti ada sedikit rasa peduli dan perhatian kepada orang lain. Aku yakin, orang yang pada dasarnya baik akan tetap baik. Cheer Up!!!

Kira-kira ada nggak ya titik terendah untuk kedua kali?


Bandung di bulan Desember
atas nama kehidupan.
     
         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

If you want a polite comment!!!