Senin, 29 Oktober 2012

Long Distance R? 19

             Lebaran haji pun di mulai, aku benar-benar nggak habis pikir karena dia tidak SMS aku. kalau di pikir-pikir untuk apa dia SMS aku? hanya sekedar minta maaf? mungkin dia sedang mendekati cewek lain. Aku pun mengurung Hp-ku di sebuah kardus yang isinya adalah koleksi kertas kadoku. Seperti biasa, habis shalat aku hanya makan lalu tidur tanpa ada kegiatan lagi. Daripada galau benar nggak?
            Malam harinya, aku pergi ke rumah Eyang. Hp masih aku kurung di kardus, karena kalau aku megang Hp pastinya aku akan terus berharap dia SMS aku. Tapi aku teringat dengan kata Rani beberapa waktu yang lalu, yang membuatku benar-benar tertawa terbahak-bahak.
"Kan, kamu coba minta balikan saja dengannya." Katanya sambil tersenyum.
"Nggak mungkinlah, kalau seadainya minta balikan juga aku bakal mutusin dia 1 menit kemudian."
"Hahaha, ide yang sangat bagus itu Kan." Katanya sambil tertawa terbahak-bahak.
"Tapi aku bukan orang seperti itu tahu, walaupun banyak yang nyumpahin dia dan aku nggak peduli juga. Aku cuma bisa tersenyum. Hahaha" Kataku sambil tertawa.
          Sepulang dari rumah Eyang, karena penasaran aku pun membuka Hp. Saat itu sekitar pukul 22.00, aku membuka Hpku ternyata ada SMS. Aku benar-benar takut, takutnya teman sebangku ku yang lagi galau akut karena mantannya dia tidak menyapa dan buang muka. Padahal sama sih kejadiannya, nggak punya salah apa-apa di putusin. Tapi ternyata sahabatnya yang SMS aku. Dia mungkin hanya menyapa dan basa-basi sedikit, mungkin karena lebaran ia SMS. Ia menanyakan apakah aku marah atau tidak, tapi ngapain aku marah sama sahabatnya? tiada guna.
         Keesokan harinya aku pun membalas SMS dia, tapi dia membalas lagi dengan sangat tidak jelas. Saat itu aku sedang bersiap-siap untuk pergi ke Jakarta, karena ada urusan juga. Karena aku bosan di rumah serta habis sakit. Sebelum berangkat aku pun menimbang berat badanku, aku kaget setengah gila kali ini. Berat badanku turun 2 kg, awalnya hampir 40 kg kini menjadi 37 kg. Kini tekadku untuk kesana benar-benar memuncak.

                                                                           ***

            Tak terasa sudah maghrib, akhirnya aku tiba di Bandung. Tapi untungnya mama dan papaku tidak langsung mengajak pulang. Aku jalan-jalan menuju suatu Mall yang tak pernah aku kunjungi sebelumnya di Bandung, aku pun masuk ke Mall itu dengan rasa senang apalagi di sana ada toko buku.
            Di toko buku aku pun menemukan komik yang Agil sangat inginkan, tadinya mau langsung aku beli cuma takutnya dia sudah beli di sana. Sudah hampir setengah jam aku muter-muter di toko buku. Papa juga sepertinya sudah selesai dengan urusannya. Tapi seakan ada yang menarik penglihatanku, Ya ada buku judulnya 'LONG DISTANCE HEARTS' cerita tentang orang LDR. Tanpa pikir panjang aku pun langsung membayar buku itu, karena aku juga sebenarnya lagi menganalisis tentang LDR.
            Setelah aku membayar buku itu, aku pun memberitahu semua orang termasuk sahabatnya itu. Sesampainnya di rumah sekitar pukul 21.30 sahabatnya menjawab SMS dari aku. Dia menanyakan kapan aku kesana, aku jawab aku akan kesana liburan tahun baru cuma sudah nggak ada yang aku temui jadi buat apa. Tapi sepertinya sahabatnya itu agak kecewa tapi aku bilang ke dia tahu-tahu aku muncul di hadapannya karena sebenarnya aku udah tahu wujudnya.
               Agak aneh rasanya, orang-orang pada penasaran sama aku. Aku cantik juga nggak, jelek juga nggak. Jadi apa yang ingin mereka ketahui? haha. Karena lagi keasyikan YM-an dengan Kaka, tidak ada rasa kantuk yang mengundang dan Kakak juga lagi galau jadi sama-sama membagi cerita. Tapi tiba-tiba ingin rasanya aku melihat akun FB dia untuk memastikan wujud sahabatnya itu. Tapi aku terlarut, rasa kangen itu muncul. Ternyata Eko itu ganteng banget, tapi sok ganteng. Ahhhh, dia kok bisa-bisanya mencampakkan aku seperti ini? Orang kabupaten sekecil itu bisa kalah dengan aku yang tinggal di kota Bandung dan setiap hari melihat orang berpacaran di bioskop, toko buku bahkan coffee shop. Rasa mualku tiba-tiba datang lagi, rasa sakitku juga muncul lagi apalagi mengingat berat badanku yang turun secara drastis. Rasanya aku ingin minta ganti rugi makan ke orang itu.
               Karena sudah agak malam aku pun di suruh tidur oleh sahabatnya dan lagi-lagi aku terlanjur bercerita. Aku benar-benar memohon kepada sahabatnya agar tidak bercerita apapun. Karena melihat yang mirip saja sudah begini, apalagi dia tahu semua ini? bisa-bisa dunia runtuh dan aku akan bisa sampai ke tingkat benci. Aku nggak mau itu terjadi. Untunglah sahabatnya berjanji tidak akan mengasih tahu semua yang aku ceritakan.

Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

If you want a polite comment!!!